Tuesday, February 27, 2007

cerpen dari blog tetangga

Pertemuan yang ke 23

Hari ini hari yang ke 23 pertemuanku dengan gadis cantik itu, Dan itu juga kalau coret coretan di dinding kamarku tidak meleset, Karena setiap kali aku bertemu aku pasti menuliskannya di dinding kamarku.

Lama lama aku yakin dia pasti tinggal di perumahan sekitar sini juga, jadi mau tidak mau dia harus menggunakan omprengan yg sama, dan beruntungnya dari sekian banyak omprengan aku bisa sering satu omprengan dengan dia, ah cantik nya dia.

kali ini ia terlihat lebih cantik dengan stelan kemeja putih bermotif dengan bawahan rok warna gelap,rambutnya yang hitam legam di biarkannya tergerai.
Padahal hari ini aku sudah atur waktu berangkatku agak siangan supaya tidak bertemu lagi sama dia, karena biasanya kita bertemu pukul 7:30, dan saat ini sudah pukul 8.00 namun kenyataanya masih juga bertemu.

Bukan nya aku belagu , bukan juga sok kegantengan, bahkan bukan juga ke GR an, aku ga mau bertemu dia lagi lantaran aku takut terpikat walau kenyataanya sudah, aku takut tergoda.
pasalnya aku punya pemikiran kalu gadis secantik dia pasti sudah ada yg punya, pasti banyak pacarnya, kebayangkan kalo sampai jatuh cinta sementara dia sudah milik orang lain, bikin sakit hati saja.

Mangkanya lebih baik aku menghindar dan ternyata hari ini gagal, aku malah ketemu lagi dan tambah terpesona dengan kecantikan nya.

Setiap bertemu ada sekian detik kita saling pandang, tanpa aksi apa apa, hanya bahasa mata, yang kalau mau di tebak isinya "ah dia lagi" mungkin seperti itu dalam hati nya, namun dari pandanganya yg sepersekian detik itu perasaan GR ku dapat menangkap sepertinya dia tidak merasa terganggu dan malah merasa nyaman bila bertemu aku, Semoga saja benar.

Mengapa aku bisa punya perasaan GR seperti itu, karena kerap kali bertemu mata ada sepersekian milimeter terbentuk senyum yang tak di biarkan menampak.

Sekali sekali nya dia senyum full padaku di pertemuan yang ke 19, tetap berdasarkan coretan dinding kamar, dan itupun juga karena sapu tangannya jatuh dekat aku,dan aku sigap mengambilkanya, tak ada kata terima kasih terucap dari bibirnya, namun tetap tergantikan dengan senyum nya yang ahhh...indah sekali.

Yang mengejutkan di pertemuan ke 23 ini, posisi duduk dia di omprengan ini begitu dekat denganku, tepat di hadapanku, membuatku jadi salah tingkah yang ga penting banget.
kalo mau di lukiskan kondisi omprengannya.

Dua penumpang duduk di depan dekat dengan supir, di bangku tengah 3 penumpang menghadap kedepan, Sedangkan di bangku paling belakang berisi 6 penumpang yang saling berhadapan, di antaranya aku dan gadis cantik itu.

Sebelah kiriku bapak bapak semi tua dengan seragam salah satu BUMN nya, sebelah kananku ibu ibu berjilbab yang juga sudah berusia senja, depan kiriku pria muda berambut cepak dengan kemeja yg terbuka kancing atasnya hingga tampak dadanya, nah persis di depanku gadis cantik itu.

Di depan kananku sepertinya seorang mahasiswa, dari gaya nya nampak sekali kalo dia mahasiswa, pakaianya yg rapi tapi santai di tambah ia memegang gulungan karton yang sepertinya sebuah tugas kuliah.
Omprengan mulai bergerak perlahan karena macet.

5 menit berlalu, aku salah tingkah bingung mau meletakan pandanganku kemana, begitu juga dengan gadis itu, yang yang ada aku dan dia hanya sesekali tengok kanan,kiri,depan, sesekali lihat jam tangan, atau mengusap wajah dengan sapu tangan, yang penting tidak bertemu wajah apalagi sampai bertemu mata.

Ahh ..untung saja mahasiswa di sebelah nya mengeluarkan salah satu buku kuliahnya, dgn begitu aku bisa meletakan pandanganku ke buku itu, tidak menarik memang melihat judulnya nya saja sudah bikin boring "struktur bangunan" tapi siapa peduli, yang penting pandanganku punya tumpuan.

Satu senti, dua senti, tiga centi perlahan aku gerakan kepalaku kearah gadis cantik itu, maklum lama lama penasaran juga, sedang apa dia sekarang.
Ah dia tertidur, Tuhan sepertinya mengerti keinginanku, kini saatnya waktu yang tepat aku bisa memandangi wajah cantik nya dengan nyaman.
Benar benar cantik, mata nya, alis nya, pipi nya, hidung nya sebuah mahakarya Tuhan yang sangat sempurna.

Ku kecup keningnya lembut, Ku kecup matanya mesra, Ku kecup hidungnya, dan ku lumat bibir tipis nan sensual itu, jantungku berdebar keras, keringatku pun bermunculan di seluruh tubuhku, ku belai rambutnya yg hitam pekat sambil tetap melumat bibirnya, semakin dalam dan semakin dalam, jantungku pun semakin berdetak keras, keras dan semakin keras, seiring dengan kerasnya detak jantungku......kemudian .

" Cccciiiiittttt....."

Omprengan ngerem mendadak, kontan semua bangun.
Spontan gadis itupun membuka matanya tanpa kecuali, blahhh...gadis itu terkejut melihat wajahku yg memandang tajam ke wajahnya, untungnya saja tidak sampai teriak, Spontan pula aku terkejut salah tingkah, secepat kilat ku lempar pandananku kekiri blahh wajah bapak tua sebelah ku begitu dekat, bapa tua itu pun sedikit terkejut aku sodori muka yang semi panik karena bertepatan saat dia juga sedang memandang ke arah depan mobil karena ingin tahu ada kejadian apa di depan hingga omprengan ngerem mendadak.

Tenyata memang semua sedang melihat kearah depan atau kearah supir, aku saja yang lawan arah, maklum panik, gugup, salting. Secepat kilat lagi langsung ganti arah ikut yg lain sebelum di ludahin bapak bapak tua tadi.

Aku tak bergeming tetap menoleh kearah depan tanpa menyimak apa gerangan yg terjadi, karena menurutku ga ada yang lebih penting detik ini selain kebodohanku, dasar omprengan sialan, mau dikemanakan muka ku ini, goblok nya aku, tololnya aku, kenapa bisa ketangkap basah, ya Tuhan teganya kau berikan kejadian ini, aku terus memaki dalam hati.

1 menit berlalu, 5 menit berlalu, beberapa penumpang kembali tidur seperti semula, ternyata hanya gara gara seekor kucing yang nekat nyebrang jalan. Namun aku tetap menoleh ke arah depan hingga pegal leherku, aku takut aku ga berani memposisikan wajahku ke depan kembali, aku malu, aku makin merasa bersalah.

Lama kelamaan Akhirnya tak tahan juga aku, terasa mau patah leherku, aku harus mengembalikan posisi kepalaku, tapi apakah dia masih terbangun dan menampilkan wajah marahnya padaku, karena aku memandanginya saat ia tertidur, 5 derajat, 10 derajat, 15 derajat perlahan ku gerakan posisi kepalaku hingga 90 derajat, sambil berdoa dan berharap semua berlalu seperti tidak ada kejadian apa apa.

ahh akhirnya, aku bisa kembali bernafas, dia sudah kembali tertidur, namun kini garis senyum yang terbentuk di bibirnya hilang, berganti garis lekukan ke bawah, menandakan kalau ia baru saja mengalami hal yg tidak mengenakan, entah apakah karena rem mendadak tadi, atau karena kelakuanku yang sudah curi curi menikmati wajah cantiknya, ah masa bodoh, yang jelas ia sudah kembali memejamkan matanya, anehnya aku tidak kapok dan tidak trauma dengan kembali memandanginya.

Kupandangi lagi mulai dahinya.....,hidungnya....,bibirnya...,dagunya, lehernya, oooppss sensor, dan........Deggg..!! jantungku berhenti berdetak 9 detik mungkin 1 detik lagi aku bisa lewat, wajahku pastinya pucat seperti tidak ada darahnya, dan kalau di filem kartun mungkin rambutku spontan jigrak, aku kaku, aku shock, pasalnya ada secarik kertas dengan robekan kasar dan sembarang terselip di kedua tanganya yang di tumpunya di atas tas kerjanya yang diletakan di atas pangkuanya. di situ tertulis kata kata

"aku tau kamu sedang pandangi aku,kenapa hanya berani saat aku sedang tidur ?" .

Gila ada apa gerangan dengan hari ini kejutan demi kejutan bertubi tubi menghantamku, ah malu nya diriku, tapi apakah memang aku yang di maksud gadis itu degan tulisan di kertasnya itu, bisa saja orang lain, tapi ga mungkin juga kan, masa untuk bapa bapa tua di sebelahku, dan lebih ga mungkin kalo untuk ibu ibu berjilbab di sebelah kananku, atau mahasiswa di sebelahnya, tidak mungkin, mahasiswa itu dari sejak tadi tekun membaca, hemmm tinggal pria di sebelahnya, tapi sejak awal pria tadi tidak menunjukan ketertarikannya pada gadis itu, dan juga ia selalu melihat ke luar jendela di dekatnya.

Berarti memang aku yang di maksud, ya Tuhan, andai saja omprengan ini punya tombol kursi pelontar seperti di pesawat tempur, aku pasti sudah tekan dari tadi untuk loncat dari omprengan ini, ah andai saja ini hanya mimpi aku akan bangun secepatnya.

Persaanku mulai kacau, gundah, malu semua menjadi satu. Di tengah konflik bathin ku, ku kuatkan untuk berpikir, aku harus berani bertanggung jawab, berani berbuat berani menanggung resikonya, ya aku yakin tulisan tadi memang di tujukan untukku, masa bodoh kalo ternyata bukan untuku.

Kenapa aku harus selalu takut menghadapi wanita.
kadang aku iri dengan temanku Dikki yang selalu dengan mudahnya mengajak berkenalan cewek yang ia sukai, padahal dia tidak terlalu ganteng juga kalo di bandingkan degan aku, hanya dia memang selalu PD , kenyataanya Dikki lebih sering mendapatkan predikat palyboy di kantorku, ia selalu berani mendekati wanita cantik yang ia temui, sedangkan aku selalu berpikir 7 kali bila ingin mendekati wanita cantik, karena aku selalu punya pemikiran kalau wanita cantik pasti sudah ada yang miliki, begitu juga ketika bertemu dengan gadis cantik ini, mangkanya kadang aku tidak mau terlalu sering bertemu, contohnya akibat buruknya adalah hari ini, benar benar memalukan.

Ahh kali ini aku harus nekat, semoga aku tidak salah, sampai salah lagi besok besok aku akan cari omprengan rute lain agar tidak pernah berjumpa lagi dengan nya walaupun harus membayar lebih mahal.

perlahan ku ambil sobekan kertas yang masih terselip di kedua jarinya, tak ingin aku membuatnya terbangun, ku tulis di kertas itu

"maafkan atas kelakuanku,mengapa aku hanya berani memandangmu saat kamu tertidur, karena dengan begitu aku bisa menikmati kecantikanmu, tanpa kamu harus merasa terperkosa atas tindakanku ini, dan juga aku tak pernah berpikir untuk mendapatkan simpatimu, karena aku yakin kamu sudah milik orang lain, satu jam perjalanan dengan memandangi kamu sudah hal yang lebih indah dari pada harus memiliki kamu yang mustahil “

ah terlalu panjang..kok jadi malah tulis surat, aku akhiri dengan kembali minta maaf. Lalu perlahan ku letakan di atas tas nya, setalah ku lipat lipat kecil agar tidak terterpa angin, mana berani aku menyentuh tanganya untuk menyelipkan kertas ini.secara setelah menghadapi kejadian yang memalukan.

Pada akhirnya aku tak tau apakah dia baca atau tidak kertas tadi atau ia malah membuangnya, karena aku harus turun lebih dulu. Entah di mana gadis itu turun. begitu lega hati ku begitu turun dari omprengan sepeti terlepas dari beban yang amat berat.

*********

Pagi ini jam sudah menunjukan pukul 9.

Aku masih di kamarku memandangi coretan di dinding, deretan angka yg menunjukan jumlah pertemuanku dengan gadis itu, pada urutan terakhir yaitu 23 aku beri lingkaran karena pada pertemuan itu begitu banyak tragedi dan kejadian yg takkan pernah lepas dari ingatanku.
Hari ini aku putuskan untuk berangkat lebih siang lagi, dengan lebih dulu telpon ke teman kantorku kalo aku akan datang terlabat dengan alasan tidak enak badan. padahal aku hanya tidak mau hari ini bertemu dengan dia.

Aku belum siap menghadapi kenyataan yang mungkin nanti akan terjadi hal yg lebih buruk lagi dari kemarin, kan bisa saja dia tidak suka dgn tulisanku, atau yang lebih parah lagi kalo ternyata bukan aku yang dia maksud dengan suratnya itu, 30 menit berlalu berarti sudah cukup siang dan aman untuk tidak bertemu.

Omprengan yg tersisa hanya satu, dan penumpangnya hanya baru aku, ku putuskan untuk duduk di bangku tengah, selain masih trauma duduk di bangku belakang, juga kesempatan duduk di bangku tengah ini sangat sulit sekali di dapat bila berangkat pagi. memang tidak di bisa dipungkiri, bangku tengah ini agak lebih nyaman selain posisinya menghadap depan juga hanya di isi dengan 3 orang saja, jadi lebih terasa lega.

"tumben siang pak" tanya salah seorang timer yang suka ngatur antrian omprengan di wilayah itu, sepetinya dia sangat hapal degan penumpag penumpang di sini

"iya nih lagi pengen siang pak" jawabku singkat sekedar basa basi.

5 menit sudah berlalu belum juga penumpang bertambah, kebetulan di belakang bangku supir di hadapanku terselip surat kabar bekas, karena di lihat dari tanggalnya sudah 4 hari yang lalu, tapi tak apalah dari pada bengong, lalu ku buka lebar lebar halaman demi halaman,mumpung belum ada penumpang lain, tanganku masih bisa leluasa membuka halaman seluas luasnya.

Tak lama omprengan bergoyang seperti ada yang baru naik, kuturunkan suarat kabar yg menutupi wajahku untuk cari tahu siapa gerangan yang baru naik di depan , ah bapa bapak tua yg kemarin, dasar pegawai negeri berangkat kerja semaunya saja, usil ku dalam hati, baru berselang 2 menit omprengan kembali bergoyang, ada yg naik di belakang, ternyata mahasiswa yg kemarin, mungkin kebetulan jam kuliah nya hari ini agak siang dalam hatiku sok tahu, 10 menit sudah penumpang belum bertambah lagi, maklumlah kalau sudah siang agak jarang penumpang nya.

Aku masih tetap dengan surat kabarku ,sampai iklan iklam kolom aku baca untuk membunuh jenuh, jam sudah menunjukan pukul 10, omprengan kembali bergoyang, ada yg naik lagi dan duduk di sampingku.

ku lipat koran dan..." Deg....... kembali jantungku berhenti mendadak, bisa meninggal kalo sering sering begini, gimana tidak berhenti jantungku, penumpang yang baru naik adalah gadis itu yg sengaja hari ini aku hindari.

"hai" sapanya dengan senyum mengoda.

Aku tak menjawab, karena masih panik dan shock, hanya membalas dengan senyuman yang gamang.

"kaget yah..masih ketemu padahal kamu sudah berangkat lebih siang, iya kan...?!”

Gilaa nih cewe seperti bisa baca pikiran oreang lain, ternyata gadis ini begitu periang, dia tidak peduli dengan aku yg masih terheran heran dan bisu seribu bahasa, untung air liurku tidak menetes karena mulutku aga lama ternganga keheranan. sedangkan ia seperti tiada beban berbiacara padaku dengan mata yang berbinar binar dan senyum yang begitu indah, lama lama aku pun mulai ikutan senyum sepertinya aku sudah mulai adaptasi dan mulai mengimbagin gaya santainya.

" memang sebenarnya kamu kenapa berangkat siang hari ini ?!”, tanyanya masih dengan senyuman.

“ Ehh aku ehh anu...tadi agak kurang enak badan. jawabku masih gugup, alhasil jawabanku sekenanya ,padahal sudah ketebak sama dia.

“ Lalu kalo kamu kenapa berangkat siang ? “,tanyaku aga di berani beraniin dan sok terlihat santai.

“ Siapa bilang aku berangkat siang, aku sudah dari jam 8 tadi di warung ibu itu “, jelasnya sambil menunjuk sebuah warung kecil dekat pool omprengan, biasanya penumpang selalu mampir ke warung itu untuk sarapan atau sekedar makan pisang goreng dan combro.

"di warung itu dari jam 8 ? Ngapain" tanyaku heran

"nunggui kamu"

“nungguin aku, maksud kamu"

“ Yah nungguiin kamu, aku kan harus kasih kamu lagi surat ini” , senyumnya bertambah lebar seraya menunjukan secarik kertas yg kemarin.

Aku hanya bisa bengong mandangi kertas tadi tanpa mengambilnya, gila nih cewek'bener bener udah memainkan perasaanku, kok bisa yah dia santai menghadapi situasi seperti ini, satu sisi aki belum juga kembali normal dari perasaan shok ku , ini pasti jebakan, atau ini hanya minmpi, atau malah....

“Hei kok malah bengong,emang kamu ga penasaran untuk liat balasanku ?”

Tanpa kata kata lagi aku ambil kertas yang ada di tangan nya

“ Kamu tidak perlu minta maaf, aku kan tidak marah sama kamu, aku kan hanya tanya kenapa kamu hanya pandangi aku saat aku tertidur, dan kamu kok bisa bisanya nuduh kalo aku sudah ada yang punya, kalo belum pernah tanya jangan sok tau deh, wajar aja kok kalo cowok serperti itu,aku sudah sering mandapati hal itu, tapi kamu beda, kamu unik ,kamu lucu apalagi kalo sedang panik hehehe... “

“ So sekarang kamu berani kan pandangi aku di saat aku tidak tidur? Tanya nya kemudian setelah memberi kesempatan padaku untuk membaca.
ku pandangi dia masih senyum senyum menunggu jawaban di wajahku, aku hanya membalas senyumannya.

“ Dan kayaknya sekarang aku bisa tidur lagi dengan nyaman kecuali leher kamu mau pegel pegel " lanjutnya menggoda. Akupun kini bisa tertawa bahagia.

Satu jam perjalanan hari ini begitu indah akhirnya, begitu padat degan obrolan obrolan kadang kita cekikian sampai sampai penumpang di depan nengok cari tahu penasaran, hari ini begitu beda degan hari hari lainya,dan baru hari ini aku berdoa semoga supaya jalanan macet total agar aku bisa lebih lama bersamanya, namun Tuhan kali ini tidak setuju, jalanan cukup lancar dan kantorku sudah di depan mata.

"aku duluan yah"

“ Ok, hati hati yah, dan jgn lupa tuliis di dinding kamar kamu angka 24 yah, pintanya sambil tertawa cekikian.....”

Monday, February 12, 2007

Kucing (joke)

Budi pada dasarnya tidak menyukai kucing.
Ia semakin benci ketika istrinya memelihara seekor kucing.
Budi merasa istrinya jadi lebih perhatian pada kucingnya daripada dirinya.

Suatu hari Budi memutuskan untuk membuang kucing tersebut secara diam-diam. Ketika istrinya sedang mandi, ia pamit pergi keluar sebentar dan dibawanya si kucing.Ketika Budi bermobil sekitar 10 km dari rumah, ia pun membuang kucing tersebut.

Anehnya ketika ia sampai di rumah, si kucing sudah ada di sana. Budi heran campur berang. Sore harinya ia pergi lagi. Kali ini si kucing dibuangnya lebih jauh lagi. Namun tetap saja, sesampainya di rumah, kucing istrinya tersebut telah berada di sana. Budi berusaha membuangnya lebih jauh lagi, lebih jauh lagi, tapi tetap saja si kucing kembali ke rumah mendahului dirinya.

Suatu hari ia tidak saja membawa si kucing pergi jauh, tapi juga berputar-putar dulu. Budi belok kanan, belok kiri, belok kanan, belok kanan lagi, berputar-putar sebelum akhirnya membuang kucing yang dibawanya.

Beberapa jam kemudian ia menelepon istrinya.
"Tik, kucingmu ada di rumah?" tanya Budi.
"Ada, kenapa? Tumben nanya si Manis segala," jawab istrinya agak heran.
"Panggil dia Tik, aku mau tanya arah pulang. Aku kesasar....!"

Saturday, February 10, 2007

today is her birthday

ooo...ooooo....

gw g bisa byk comment utk yg satu ini...
i just want to say hope you got happiness...
mmm......

Monday, February 5, 2007

yes! yesterday i feel my self alone

aduuuuhhhh... seperti yg pernah gw posting sebelumny...
it's did again to me!!! damn...

kemaren dan 2 hari yg lain... gw ngerasa sepi sendiri... aahhh.... walaupun secara visual gw g sendiri... banyak org d sekitar gw... but i feel alone....

situasi yg kaya gini nih yg paling g ngenakeun bgt... bgt.... gw mo tlp k hp, susah banget... nih operator yg satu ini rada kurang beres... jd kesel nih.... (operator yg nelpon 1 jam cuman seceng) parah....parah.......

udah di luar ujan mulu nih jakarta.... ga bisa banyak bergerak ke luar.... tapi yah... gw nikmati aja nih... situasi yg kaya gini ini... gw cuman bisa nonton tv denger musik... tapi dari semua itu gw kudu bersyukur krn d kosan gw g kena banjir.... alhamdulillah...
udah ada beberapa temen gw juga yg ngehubungi gw, masalah banjir ini... thanks for your support.. tp emang sih ada beberapa temen gw... yg gw harap nany kabar gw... g ngehubungi gw... y sedikit kecewa.. but... it's life man!!!

sambil denger musik di kala sendiri itu, gw denger laguny avril yg baru yg judulnya keep holding on... bener2 bikin org sedikit bersemangat...
kayany lu kudu denger laguny nih...


untuk download avril lavigne - keep holding on

Friday, February 2, 2007

jakarta luaarrrrr biasa deh...

gila parah bener hari ini(2 feb 07) jakarta dan sekitarnya. udah dari 2 hari belakangan ini jakarta hujan trus... g cuman siang doank... tapi pagi ampe malem... tapi emang yg rada anehny juga... tiap udah mo balik dari kantor... ujannya reda dikit...

cuman hari ini, pas berangkat ngantor emang ujan gede banget.. otomatis donk langsung pake perlengkapan tempurny... he.... daripada...
biasanya gw kalo berangkat ke kantor lewat jalur sudirman thamrin... tapi berhubung ujannya gede gini.. trus berita2 yg ada di internet ama di radio semakin memperparah bayangan d otak... hee... tapi emang bener sih..
singkat cerita, akhirnya gw lewat gambir deh... untung... banjirnya g begitu besar...

tapi ada yg sedikit aneh dengan jakarta ini... tau donk pembangunan jalur busway yg baru... pasti donk jalur tersebut d aspal juga... nah kemaren pas blk... aspalny udah mulai rusah... apa yg terjadi dng jakarta? apakah itu pake bahan yg kw 5 gt? hee...

tadi aja pas gw denger berita di trax fm (lain promosi ah) ternyata di daerah buncit/mampang banjir ampe 1,5 meter... wah mantep... tmn gw ada tuh yg diem di daerah situ... langsung gw telepon... ternyata lg nangkring d kosan.. teu abus kantor... koplokk.. heee.....

emang dasyat nih jakarta hari ini

nih tambahan.. gw br dpt mms dr tmn gw s mr.j (jerawat) haaa...












ini merupakan keadaan di jalan mampang/ warung buncit jakarta..